Keluarga Tsirwah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala, Nabi Yusuf disebutkan dalam Alquran sebanyak 58 kali, dan kisah ini dikenal sebagai kisah terbaik, tahukah sobat semua apa yang menjadi alasan kisah ini disebut demikian? Kisah Nabi Yusuf dinilai terbaik karena merupakan satu-satunya kisah yang mencakup berbagai macam hukum dan hikmah dalam satu surah dalam Alquran secara lengkap. Penjelasan ini langsung disampaikan dalam Alquran surah Yusuf ayat 1-3:
الۤرٰ ۗ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۗ اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ اَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَآ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ هٰذَا الْقُرْاٰنَۖ وَاِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الْغٰفِلِيْنَ
Artinya: “Alif Lām Rā. Itulah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an) yang jelas (arti dan petunjuknya) (1) Sesungguhnya Kami menurunkannya (Kitab Suci) berupa Al-Qur’an berbahasa Arab agar kamu mengerti (2) Kami menceritakan kepadamu (Nabi Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu. Sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang-orang yang tidak mengetahui (3).”
Adapun kisah lengkapnya Allah jelaskan setiap peristiwanya dalam Alquran surah Yusuf, sebagai berikut: Nabi Yusuf menceritakan mimpinya kepada Nabi Ya’qub: Qs Yusuf ayat 4, Takwil mimpi Nabi Yusuf: Qs Yusuf 5-6, Pembunuhan Nabi Yusuf: Qs Yusuf 7-10, Kebohongan saudara Nabi Yusuf: Qs Yusuf 15-19, Nabi Yusuf dalam sumur: Qs Yusuf 20-22, Nabi Yusuf digoda oleh istri tuannya : Qs Yusuf 23-25, Tuduhan kemaksiatan pada Nabi Yusuf: Qs Yusuf 26-31, Nabi Yusuf dalam penjara: Qs Yusuf 33-35, Nabi Yusuf menakwilkan mimpi raja: Qs Yusuf 43-47 dan 54, Kepintaran Nabi Yusuf mengelola perbendaharaan: Qs Yusuf 55, 59, Perjumpaan Nabi Yusuf dengan keluarganya: Qs Yusuf 58-62, 69-78, dan 80, Perjumpaan dengan Nabi Ya’qub: Qs Yusuf 99-100.
Rencana Pembunuhan Nabi Yusuf
Kisah Nabi Yusuf diawali dengan peristiwa balas dendam terhadap rasa iri yang dirasakan saudara-saudaranya. Pembunuhan ini Allah jelaskan dalam Quran surah Yusuf ayat 7-10, berbunyi:
لَقَدْ كَانَ فِيْ يُوْسُفَ وَإِخْوَتِهٖ اٰيٰتٌ لِّلسَّائِلِيْنَ إِذْ قَالُوْا لَيُوْسُفُ وَأَخُوْهُ أَحَبُّ إِلٰى أَبِيْنَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌۗ إِنَّ أَبَانَا لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ اقْتُلُوْا يُوْسُفَ أَوِ اطْرَحُوْهُ أَرْضًا يَّخْلُ لَكُمْ وَجْهُ أَبِيْكُمْ وَتَكُوْنُوْا مِنْ بَعْدِهٖ قَوْمًا صٰلِحِيْنَ قَالَ قَائِلٌ مِّنْهُمْ لَا تَقْتُلُوْا يُوْسُفَ وَأَلْقُوْهُ فِيْ غَيٰبَةِ الْجُبِّ يَلْتَقِطْهُ بَعْضُ السَّيَّارَةِ إِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَ
Artinya: “Sungguh, dalam (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang bertanya (7) Ketika mereka berkata, “Sesungguhnya Yusuf dan saudaranya (Benyamin) lebih dicintai ayah dari pada kita, padahal kita adalah satu golongan (yang kuat). Sungguh, ayah kita dalam kekeliruan yang nyata (8) Bunuhlah Yusuf dan buanglah dia ke suatu tempat agar perhatian ayah tertumpah kepadamu, dan setelah itu kamu menjadi orang yang baik (9) Seorang di antara mereka berkata,”Janganlah kamu membunuh Yusuf, tetapi masukkan saja dia ke dasar sumur agar dia dipungut oleh sebagian musafir, jika kamu hendak berbuat (10).”
Kisah yang disampaikan dalam ayat di atas menerangkan tentang sejumlah tanda-tanda kebesaran Allah, hikmah, petunjuk dan pelajaran. Kisah yang menuturkan tentang sifat dengki dari saudara-saudaranya terhadap Nabi Yusuf. Hal tersebut dikarenakan perwujudan rasa cinta yang lebih dari Nabi Ya‘qub kepada Nabi Yusuf dan saudara kandungnya Bunyamin, dibandingkan 9 anak yang lainnya.
Kecamuk rasa cemburu itu membuat 9 saudara Nabi Yusuf menjadi hilang akal, mereka memutuskan untuk membunuh Nabi Yusuf dengan membawanya pergi jauh dari rumah. Tujuan kepergian tersebut agar Nabi Yusuf tidak bisa pulang lagi. Setelah kesepakatan telah bulat, satu di anatara mereka mengusulkan agar Nabi Yusuf tidak dibunuh, namun cukup dibuang ke dalam sumur, agar ada musafir yang menemukannya, sehingga Nabi Yusuf bisa dijual dan menghasilkan uang.
Setelah misi pembuangan Nabi Yusuf berhasil, mereka pun pulang lalu berbohong kepada ayahnya. Saat Nabi Ya‘qub bertanya tentang keberadaan Nabi Yusuf, ke 9 saudaranya tersebut mengatakan Nabi Yusuf telah mati diterkam serigala. Untuk menguatkan kebohongan tersebut, dibawakannya baju Nabi Yusuf yang dilumuri dengan darah kambing dari hasil sembelihan mereka.
Beberapa hari kemudian, saat Nabi Yusuf berada dalam sumur dia diselamatkan oleh musafir dari Syam yang tengah membawa barang dagangan menuju Mesir. Setelah saudara-saudara Yusuf mengetahui kabar itu, mereka menyusul musafir tersebut dan mengatakan Yusuf adalah budak mereka dan akan dijual.
Berdasarkan berbagai riwayat ada perbedaan pendapat mengenai harga Nabi Yusuf, menurut Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Nauf Al-Bakkali, As-Suddi, Qatadah, Athiyah Al-Aufa mengatakan pemimpin Mesir itu membeli dengan harga 20 dirham. Menurut Ikrimah dan Muhammad bin Ishaq berpendapat 40 dirham. Dan ada juga pendapat yang mengatakan penguasa Mesir tersebut membeli dengan harga 20 dinar.
Nabi Yusuf Digoda Istri Tuannya
Nabi Yusuf adalah seorang laki-laki yang sangat tampan. Ketampanannya tersebut juga yang membuat banyak para wanita tertarik dengannya, termasuk istri dari tuan Mesir yang membelinya. Kisah ini Allah sampaikan dalam Quran surah Yusuf ayat 23:
وَرَٰوَدَتْهُ ٱلَّتِى هُوَ فِى بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِۦ وَغَلَّقَتِ ٱلْأَبْوَٰبَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۚ قَالَ مَعَاذَ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ رَبِّىٓ أَحْسَنَ مَثْوَاىَ ۖ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلظَّٰلِمُونَ
Artinya: “Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: “Marilah ke sini”. Yusuf berkata: “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.”
Ayat di atas menjelaskan secara lengkap upaya yang dilakukan Zulaikha saat menggoda Nabi Yusuf, namun godaan tersebut bisa terkalahkan berkat pertolongan Allah.
Istri pemimpin Mesir itu berusaha keras agar Nabi Yusuf mau bermaksiat dengannya, ia menggoda dengan dandanan dan tampilan yang tidak pantas di depan Nabi Yusuf, merayu, serta menutup pintu-pintu rumahnya, sehingga bisa menimbulkan syahwat laki-laki yang tidak beriman.
Namun, Allah menolong Nabi Yusuf terbebas dari maksiat tersebut, dengan berlandaskan keimanan dan ketaatannya, Nabi Yusuf berlari dan berusaha sekuat mungkin, agar bisa keluar dari kamar tersebut hingga bajunya robek ditarik perempuan tersebut. Saat mereka berada di depan pintu, tuannya Nabi Yusuf melihat kejadian tersebut. Namun, dengan lugas istri tuannya itu langsung memfitnah Nabi Yusuf dengan tuduhan Nabi Yusuf yang mencoba melakukan perbuatan keji itu kepadanya. Pembelaan tersebut diterima pemimpin Mesir, akhirnya Nabi Yusuf dihukum penjara.
Nabi Yusuf dalam Penjara
Saat Nabi Yusuf dipenjarakan ia tidak berputus asa dan mengeluh, akan tetapi ia memanfaat kesempatan tersebut untuk berdakwah kepada penghuni penjara untuk beriman kepada Allah. Dengan bermodalkan kemampuan bisa menafsirkan mimpi, Nabi Yusuf dapat memikat hati penghuni penjara, sehingga mereka berteman baik, lalu 2 penghuni penjara tersebut menceritakan mimpi-mimpi mereka kepada Nabi Yusuf.
Saat Nabi Yusuf diminta untuk menafsirkan mimpi mereka, Nabi Yusuf menjelaskan dengan lengkap sehingga mereka mengerti dengan isi mimpi tersebut. Adapun mimpi mereka yaitu, mimpi orang pertama tentang memberi minum anggur kepada raja, maksudnya pertanda dia akan dibebaskan dari penjara dan kembali menjadi pelayan raja. Sedangkan mimpi kedua tentang membawa roti di atas kepalanya dan ada burung elang yang memakannya. Nabi Yusuf menjelaskan mimpi ini bermakna pelayan tersebut akan disalib dan burung akan memakan dagingnya nanti. Takwil mimpi yang disampaikan Nabi Yusuf tersebut akhirnya terjadi.
Tafsir Mimpi Raja
Suatu hari seorang raja bermimpi tentang tujuh ekor sapi gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi kurus, dan tujuh tangkai gandum hijau yang dimakan oleh tujuh tangkai gandum kering. Raja bingung dengan arti mimpi tersebut dan meminta pendapat dari para ahli tafsir mimpi di kerajaannya. Namun, tidak ada yang bisa memberikan penafsiran yang meyakinkan.
Karena tidak ada yang bisa menafsirkan mimpi raja, barulah tahanan yang kembali menjadi pelayanan tadi mengusulkan agar Nabi Yusuf mentafsirkan mimpi raja. Raja pun setuju dan segera meminta Nabi Yusuf untuk menceritakan takwil mimpinya.
Nabi Yusuf menafsirkan bahwa mimpi tersebut menandakan bahwa akan ada tujuh tahun masa subur di Mesir, diikuti oleh tujuh tahun masa paceklik yang sangat parah. Oleh karena itu, Nabi Yusuf menyarankan agar raja mengumpulkan persediaan makanan selama masa subur dan menghematnya selama masa paceklik.
Raja sangat terkesan dengan kecerdasan dan kejujuran Nabi Yusuf. Akhirnya raja menawarkan kepadanya jabatan tinggi di kerajaan. Namun, sebelum menerima tawaran itu, Nabi Yusuf meminta agar raja menyelidiki kasusnya dengan Zulaikha dan membuktikan bahwa ia tidak bersalah. Raja pun melakukan penyelidikan dan mendapatkan kesaksian dari wanita-wanita yang pernah menyaksikan kejadian tersebut, dan mengaku bahwa Zulaikha lah yang mencoba menggoda Nabi Yusuf.
Setelah dibebaskan dari tuduhan palsu, Nabi Yusuf pun menerima jabatan sebagai menteri pertanian dan mengurus persediaan makanan di Mesir. Dengan kebijaksanaan dan ketakwaannya, Nabi Yusuf berhasil menyelamatkan Mesir dan sekitarnya dari bencana kelaparan.
Taktik Menyatukan Keluarga
Saat negara Mesir damai dan sejahtera banyak masyarakat berdatangan untuk membeli makanan, termasuk saudara-saudara Nabi Yusuf. Saudara-saudara Nabi Yusuf sama sekali tidak mengenalinya lagi, tetapi Nabi Yusuf tetap mengenali mereka. Beliau pun merencanakan cara untuk menyatukan kembali keluarganya dengan menyuruh seluruh saudaranya harus ikut dalam pengambilan gandum.
Akhirnya mereka kembali ke rumah berjumpa Nabi Ya’qub, untuk memberitahu tentang pesan tersebut. Mereka juga meminta izin membawa adik Benyamin ke Mesir.
Awalnya Nabi Ya’qub tidak mau melepaskan Benyamin, karena ia takut kehilangan anaknya seperti Nabi Yusuf. Setelah bujukan dan rayuan serta pertimbangan yang berat, akhirnya Nabi Ya‘qub hanya bisa menyerahkan urusannya kepada Allah dan mempercayakan Benyamin kepada saudara-saudaranya.
Ketika anak-anak Nabi Ya‘qub datang lagi ke Mesir dengan membawa Bunyamin, Nabi Yusuf menyambut mereka dengan baik. Nabi Yusuf menyambut dengan hidangan makanan dan kebebasan untuk menikmati indahnya kerajaan, namun saat mereka hendak pulang, untuk menuntaskan rencananya, akhirnya Nabi Yusuf melancarkan tipuannya dengan menyembunyikan gelas kerajaan dalam karung Benyamin.
Seketika saat mereka hendak pulang, Nabi Yusuf dengan tegas meminta penjaga istana memeriksa seluruh bawaan mereka dengan tuduhan pencurian gelas raja. Setelah penggeledaan dilaksanakan ternyata gelas tersebut ditemukan dalam karung bawaan Benyamin, dengan bijaksananya Nabi Yusuf memberikan hukuman kepadanya dengan harus tinggal di Mesir sebagai budaknya. Saudara-saudara Nabi Yusuf berusaha membela Benyamin dan menawarkan diri untuk menggantikannya, tetapi Nabi Yusuf menolak.
Akhirnya, salah satu saudara Nabi Yusuf yang paling tua berkata bahwa ia tidak akan meninggalkan Mesir tanpa Bunyamin karena ia telah berjanji kepada ayahnya untuk menjaganya. Ia juga mengaku bahwa mereka pernah berbuat zalim kepada adik mereka yang lain, yaitu Nabi Yusuf. Mendengar pengakuan itu, Nabi Yusuf tidak tahan lagi dan menyatakan identitasnya kepada saudara-saudaranya. Beliau memaafkan mereka dan memeluk mereka dengan penuh kasih sayang. Beliau juga memerintahkan mereka untuk membawa ayah dan keluarga mereka ke Mesir untuk tinggal bersamanya.
Pelajaran Berharga dari Kisah Nabi Yusuf
Berikut hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik dari kisah Nabi Yusuf as:
1. Bersabar dalam Segala Kondisi
Akibat iri hati yang dirasakan saudaranya, membuat mereka hilang akal sehat dan berani membuang Nabi Yusuf ke dalam sumur. Akibatnya Nabi Yusuf harus merasakan hidup yang keras dan penuh cobaan terutama ujian keimanan. Mulai dari hidup terpisah dari ayah yang sangat dicintainya di usia kecil, menghadapi godaan banyak wanita, kekejaman fitnah, bahkan harus hidup dalam penjara dalam waktu yang lama. Meskipun demikian cobaan tersebut tidak membuat Nabi Yusuf berputus asa dan marah kepada Allah, justru ujian kehidupan tersebut membuatnya semakin menyerahkan diri dan memohon pertolongan serta semakin meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
2. Tidak sombong dengan kelebihan yang dimiliki
Meskipun Nabi Yusuf terkenal sebagai Nabi yang memiliki ketampanan yang lebih dibandingkan dengan Nabi lainnya serta saudara dan masyarakat sekelilingnya. Namun, tidak membuat anugrah yang Allah berikan tersebut membuat dia sombong dan pamer diri. Bahkan Nabi Yusuf semakin rendah hati dan sering kali mematahkan pujian tersebut.
3. Menjaga hawa nafsu
Berkat ketampanan yang dimiliki Nabi Yusuf sering kali membuat banyak para wanita jatuh hati kepadanya, bahkan zulaikha istri seorang pemimpin Mesir tergila-gila kepadanya sampai mengajaknya untuk bermaksiat. Namun, berkat ketangguhan imannya Nabi Yusuf mampu mengendalikan dirinya sehingga ia terjauh dari maksiat.
4. Tidak menyimpan dendam
Sifat baik hati yang dimiliki Nabi Yusuf sering kali dimanfaatkan oleh orang lain, terutama saudaranya sendiri. Meskipun demikian tetap saja Nabi Yusuf senantiasa Allah limpahkan kebaikan-kebaikan dalam hidupnya. Hal ini membuat saudaranya iri dan semakin benci kepadanya sehingga mereka rela membuang Nabi Yusuf. Akan tetapi perlakuan tersebut tidak membuat Nabi Yusuf dendam kepada saudaranya, terbukti saat Nabi Yusuf berkuasa di Mesir ia bahkan memaafkan saudaranya dan membawa seluruh keluarganya tinggal bersamanya.