Nama nabi Yahya disebut dalam Al-Qur’an sebanyak lima kali, yaitu dalam surah Al-An’am ayat 85, surah Ali-Imran ayat39,dalamsurah Al-Anbiya’ ayat 90, dan dua kali dalam surah Maryam yaituayat 7 dan 12.
Kelahiran Nabi Yahya
Riwayat nabi Yahya tidak banyak disebutkan dalam Al-Qur’an, namun beliau dikisahkan sebagai seorang anak yang taat kepada kedua orang tuanya. Sifatnya baik, tidak sombong dan durhaka. Kelahiran nabi Yahya merupakan suatu keajaiban bagi orang tuanya (Nabi Zakaria As. dan istri), sebab nabi Yahya lahir setelah nabi Zakaria lanjut usia, dalam sejarah yang masyhur disebutkan berumur 90 tahun. Selain itu, istri nabi Zakaria juga sudah di vonis sebagai perempuan yang mandul. Akan tetapi Allah Subhana wa Taa’la pasti kuasa menjadikan sesuatu itu meskipun di luar jangkauan hamba-Nya, seperti kelahiran nabi Yahya. Nama nabi Yahya juga merupakan sebuah keistimewaan khusus kepada beliau, karena Allah SWT yang langsung menentukan namanya, tidak ada orang-orang sebelum dia yang diberikan nama Yahya. Sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur’an pada surah Maryam ayat 7:
يٰزَكَرِيَّاۤ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ ٱِسْمُهٗ يَحْيٰى ۙ لَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا
Artinya: “(Allah berfirman), “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.”
Kehidupan Masa Kecil Nabi Yahya
Nabi Yahya merupakan dikisahkan anak yang telah dididik baik sejak kecil dan terpelihara dari segala perbuatan syirik serta maksiat. Pada kelahiranya, Allah SWT telah membekali beliau dengan kemampuan yang luar biasa dalam mengetahui syariat, bahkan nabi Yahya diberikan mukjizat hafal kitab sejak usia kanak-kanak, sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Qur’an surah Maryam ayat 12-13:
يٰيَحْيٰى خُذِ الْكِتٰبَ بِقُوَّةٍ ۗ وَاٰ تَيْنٰهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا. وَّحَنَا نًـا مِّنْ لَّدُنَّا وَزَكٰوةً ۗ وَّكَا نَ تَقِيًّا.
Artinya: “Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.” Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak”, dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia pun seorang yang bertakwa,”
Selain itu, Nabi Yahya juga dikisahkan sebagai anak yang terkenal cerdik pandai dan jenius, ia memiliki kepribadian yang sangat berbeda dengan anak-anak seumurannya, ia lebih suka menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah SWT dari pada bermain bersama teman-temannya. Saking tekunnya beliau dalam beribadah siang dan malam sampai berpengaruh kepada kesehatan badannya, sehingga ia menjadi kurus kering, wajahnya pucat dan matanya cekung. Apabila nabi Yahya diajak teman-temannya untuk bermain, beliau selalu menolak seraya berkata: “Kita tidaklah diciptakan untuk bermain, tetapi diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT.”
Kedekatan Nabi Yahya dengan Hewan
Kebiasaan mulia yang telah ditanamkan dalam diri nabi Yahya sejak dini, menjadikan beliau orang baik yang memiliki budi pekerti luhur.
Sebagai utusan Allah SWT, nabi Yahya merupakan sosok Insan penyayang terhadap sesamanya. Beliau tidak pernah membedakan antara kaya, miskin, bahkan makhluk-makhluk lain seperti hewan atau tumbuhan. Beliau selalu menyayangi terhadap sesama makhluk hidup, bahkan sering memberikan kasih sayang yang cukup kepada hewan-hewan. Dikisahkan pada suatu hari di gurun pasir ketika nabi Yahya sendiri, dengan keadaan sedang memanjatkan do’a kepada Allah SWT, saking kecintaannya pada Allah SWT membuat air mata nabi Yahya keluar tanpa karuan.
Para hewan yang mengetahui keadaan nabi Yahya itu pun, seketika diam sebagai bentuk penghormatan mereka kepada beliau. Bahkan seluruh hewan yang ada disekitar nabi Yahya memilih untuk menjauhinya, karena para hewan itu tidak ingin mengganggu nabi Yahya yang sedang berdo’a pada saat itu. Para hewan sangat menyegani nabi Yahya, mereka juga sangat senang mendengar nabi Yahya yang selalu berzikir kepada Allah SWT.
Nabi Yahya Berdialog dengan Iblis
Salah satu kisah Nabi Yahya yang paling masyhur yaitu pertemuan beliau dengan Iblis. Diantara para rasul, beliau adalah sosok nabi yang diriwayatkan paling menyenangkan untuk diajak berbicara. Pada suatu hari tiba-tiba iblis datang menemui nabi Yahya, kedatangan iblis tersebut bermaksud untuk memberikan nasehat kepada nabi Yahya. Akan tetapi, nabi Yahya enggan menerima nasehat yang diberikan oleh sang iblis, karena ia tahu bahwa iblis pasti berdusta. Bahkan disatu riwayat nabi Yahya langsung membentak Iblis tersebut dan memintanya untuk menunjukkan wujud aslinya, serta memperlihatkan berbagai bentuk perangkap yang dia gunakan untuk membinasakan dan mencelakakan anak Adam.
Mendengar permintaan Nabi Yahya, Iblis pun menjawab, “Engkau meminta sesuatu yang berat yang membuatku kesulitan untuk mewujudkannya, namun meskipun begitu aku tidak bisa menolak permintaanmu, hanya saja sebelumnya aku berharap jangan sampai ada orang lain bersamamu yang melihatku”. Nabi Yahya pun menyetujui permohonan Iblis, hingga akhirnya mereka sepakat mengadakan pertemuan pada besok harinya. Setelah tiba pada waktu yang telah dijanjikan, Iblis pun muncul di hadapan nabi Yahya dengan bentuk rupa yang buruk, dengan perpaduan beberapa hewan yang sangat menakutkan, sembari memperlihatkan barang-barang di dalam gantungannya.
Melihat hal itu nabi Yahya heran dan bertanya kepada Iblis: “Hai Iblis apakah itu barang yang tergantung pada dirimu?”
Iblis menjawab, “ini adalah syahwat yang aku dapati dari anak cucu Adam”
nabi Yahya bertanya lagi: “apakah aku juga memiliki syahwat seperti itu?”
Iblis menjawab, “benar, tapi hanya sekali disaat engkau banyak makan, sehingga lupa melakukan ibadah sunnah”
nabi Yahya kembali bertanya lagi: “apakah ada syahwat yang lain lagi?
Iblis menjawab, “tidak ada lagi, karena engkau Yahya sosok yang benar-benar dijaga oleh Allah SWT.”
Nabi Yahya adalah seorang nabi yang memiliki hati bersih. Jangankan berbuat dosa, ingin melakukan dosa saja tidak pernah, karena beliau sama sekali tidak ada keinginan untuk mengerjakannya, sebagaimana hadist nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam :
عن ابن عباس ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال مَا اَحَدٌ مِنْ لنَّاسِ اِلَّا وَقَدْ اَخْطَأَ اَوْ هَمَّا بِخَطِيْئَةٍ لَيْسَ يَحْيَ بْنَ زَكَرِيَّا
Artinya: Dari Ibnu Abbas; bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “tidak ada seorang manusia pun kecuali pernah melakukan kesalahan atau hendak melakukan kesalahan selain Yahya bin Zakaria.”
Setelah beliau selesai berdialog dengan Iblis, akhirnya nabi Yahya berjanji tidak akan lagi memenuhi perutnya dengan makanan, begitu juga iblis dia berjanji tidak akan pernah lagi menasehati anak cucu Adam setelah nabi Yahya.
Diriwayat lain juga dikisahkan bahwa nabi Yahya meminta Iblis untuk menceritakan tentang anak cucu Adam. Iblis menjawab, bahwa anak cucu Adam itu secara garis besarnya terbagi kepada tiga golongan, Golongan pertama yaitu kelompok anak Adam yang paling keras dalam menentang Iblis, mereka meluangkan waktu untuk beristigfar dan bertaubat, sehingga mereka tidak mampu disesatkan oleh Iblis. Golongan kedua yaitu mereka yang mampu dikuasai oleh Iblis, kelompok ini sangat lalai dengan perintah Allah SWT, sehingga mereka sangat mudah dipengaruhi Iblis. Adapun golongan yang ketiga adalah yang ma’sum yaitu orang-orang yang terjaga dari kesalahan dan dilindungi seperti nabi Yahya, sehingga orang-orang pilihan ini tidak akan bisa digoda setan.
Nabi Yahya Menentang Raja Herodus
Herodus merupakan penguasa Palestina pada waktu itu, ia jatuh cinta kepada anak saudaranya sendiri bernama Herodia, yaitu seorang gadis yang cantik, ayu, bertubuh lampai dan ramping. Raja Herodus berniat untuk menikahi keponakannya tersebut. Herodia sendiri merasa bahagia mendengar hal itu, ia merupakan seorang gadis yang haus akan kekuasaan dan harta benda, sehingga ia dan ibunya berserta seluruh keluarga pun menerima dan menyetujui niat raja tersebut. Adapun di dalam kitab Taurat menikahi kerabat dekat tidak diperbolehkan, sehingga para penasehat kerajaan dengan memberanikan diri mengingatkan raja Herodus tentang hal ini, akan tetapi dia tidak mau mendengarkannya dan bahkan makin bersikukuh untuk menikah dengan Herodia. Sebenarnya raja Herodus tahu kalau keinginannya itu bertentangan dengan syariat, tapi dia tetap saja tidak memperdulikannya. Sehingga tidak ada seorangpun yang berani lagi menentang keinginan raja Herodus.
Berbeda dengan nabi Yahya, beliau justru sangat menentang keinginan raja tersebut dan berniat meluruskannya. Nabi Yahya tidak ketakutan mendatangi raja Herodus, dengan lantangnya beliau mengatakan bahwa, pernikahan yang ingin dilakukan Herodus adalah sebuah pelanggaran agama dan akan dilaknat Allah SWT. Setelah apa yang dilakukan nabi Yahya, akhirnya berita ini tersebar dan membuat penduduk istana menjadi gempar, karena mereka juga menyetujui pendapat nabi Yahya. Sehingga raja menjadi malu dan murka kepada nabi Yahya, ia bahkan berniat untuk menangkap dan menghukum nabi Yahya karena sudah berani menentang kehendaknya.
Wafatnya Nabi Yahya
Setelah mendengar fatwa nabi Yahya Herodia juga merasa sedih dan membenci nabi Yahya, karena sudah melarang mereka untuk melakukan pernikahan yang sangat ia didambakan. Herodia tidak tinggal diam, ia juga memikirkan cara untuk melenyapkan nabi Yahya, supaya pernikahannya dengan Herodus tidak lagi ada penghalangnya. Pada suatu hari dengan menggunakan kecantikannya disertai penampilan yang sangat menggoda, Herodia pergi menemui nabi Yahya. Ia mencoba merayu nabi Yahya agar melakukan perbuatan mesum, ia mengajak nabi Yahya untuk melakukan zina. Namun, nabi Yahya yang kokoh keimanannya sama sekali tidak tergoda dengan bujukan Herodia, beliau bahkan merasa jijik dengan hal itu, nabi Yahya marah dan mengusir Herodia.
Herodia sangat malu dan merasa terhina atas penolakan nabi Yahya itu, rasa benci dan dendam dia pun semakin bertambah besar kepada beliau. Setelah kejadian itu Herodia langsung menemui raja Herodus, ia mengadu kepadanya dan memutar balikkan pakta, ia mengatakan bahwa dirinya sudah dihina dan ingin diperkosa oleh nabi Yahya. Mendengar hasutan Herodia, raja Herodus sangat terbakar api amarah, sampai ia memerintahkan para pasukan tentaranya untuk menangkap dan memenggal nabi Yahya. Para pasukan tentaranya itu sangat keberatan untuk melaksanakannya, tapi kalau mereka membantah maka mereka sendiri yang akan dihukum mati. Sehingga tidak punya pilihan lain, mau tidak mau mereka harus mencari nabi Yahya sampai ketemu, kemudian membawanya ke penjara, sampai di sana kemudian raja Herodus dan Herodia beserta pasukannya menghukum mati nabi Yahya, dengan cara memenggal kepala nabi Yahya. Meskipun nabi Yahya meninggal dalam kondisi dibunuh (dipenggal kepalanya), tetapi beliau dikisahkan memperoleh kesejahteraan di waktu kelahiran, kematian, dan kebangkitannya nanti di akhirat. Sebagaimana yang dikisahkan dalam surah Maryam, ayat 15:
وَسَلٰمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوْتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا
Artinya: “Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.”
Setelah peristiwa tersebut, azab yang sangat pedih diturunkan oleh Allah SWT kepada raja Herodus dan keluarganya, wujud mereka tidak lagi berbentuk manusia tetapi berubah menjadi hewan. Kepergian nabi Yahya membuat semua kaumnya merasa begitu kehilangan dan bersedih, sebab nabi Yahya adalah salah satu sosok kekasih Allah SWT yang begitu arif, lembut serta bijaksana.
Inspirasi yang Mesti Diambil dari Kisah Nabi Yahya
1. Nabi Yahya sebagai contoh teladan menjadi orang yang penyayang, baik kepada manusia begitu juga kepada hewan-hewan.
2. Dari nabi Yahya kita belajar untuk menjadi anak yang patuh dan berbakti kepada kedua orang tua.
3. Kisah beliau sangat menginspirasi kita dalam berjuang, harus rela berkorban demi untuk menegakkan kebenaran meskipun nyawa taruhannya.
Wallahu A’lam