Share

Facebook
WhatsApp
Telegram

Tahun Baru Islam: Sejarah, Ulama yang Mengawali dan Amalan

Sejarah tahun Baru Islam, Amalan, Doa dan Ulama yang Mengawali

TSIRWAH PESANTREN DIGITAL – Tahun Baru Islam, atau 1 Muharram, merupakan momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Perayaan ini menandai awal kalender Hijriah, sistem penanggalan yang berdasarkan pergerakan bulan. Berikut ini kita akan membahas sejarah, peringatan oleh ulama, dalil dari Al-Quran dan hadits, serta doa akhir ataupun awal tahun dan amalan.

Sejarah Tahun Baru Islam

Ibnu Hajar Al-Asqalani, seorang ahli sejarah terkenal, membahas sejarah penanggalan kalender Islam dalam karyanya yang terkenal, Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari. Dalam Bab Tarikh, ia mengulas tentang permulaan tahun baru Islam dan berbagai pendapat yang ada mengenai hal ini.

Al-Asqalani mengutip Al-Hakim yang meriwayatkan dari Syihab bin Zuhri bahwa Nabi Muhammad saw, saat tiba di Madinah, memerintahkan penulisan sejarah pada bulan Rabiul Awwal. Namun, riwayat ini dianggap lemah karena adanya rantai perawi yang hilang dua atau lebih secara berturut-turut (mu’dhal).

Pendapat yang lebih diterima dan umum di kalangan ulama menyatakan bahwa penetapan awal tahun baru Islam yaitu pada masa pemerintahan Sayyidina Umar bin Khattab ra (634-644 M/13-23 H).

Penetapan ini berlangsung setelah masa kepemimpinan sahabat Abu Bakar ra (632-634 M/11-13 H), dan sejak itu, kalender Hijriyah menjadi sistem penanggalan resmi umat Islam. Ini sebagaimana dijelaskan Ibnu Hajar Al-Asqalani, dalam Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari, Kairo, Darul Hadits: 2004 M/1424 H, juz VII, halaman 307.

Ulama yang Mengawali Peringatan Tahun Baru

Peringatan Tahun Baru Islam pada awalnya lebih merupakan refleksi spiritual ketimbang perayaan besar.

Ulama-ulama klasik seperti Imam al-Ghazali dan Ibn Rajab al-Hanbali menekankan pentingnya merenungi makna hijrah dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka mengingatkan umat Muslim untuk memulai tahun baru dengan niat yang baik dan tindakan yang lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Adapun jika berbicara terkait siapa yang mengawali, maka barangkali kita bisa merujuk kembali ke keterangan Umar bin Khattab tersebut.

Keterangan dari Al-Quran dan Hadits

Dalam Al-Quran, meskipun tidak ada sebutan langsung mengenai Tahun Baru Islam, banyak ayat yang mendorong umat Muslim untuk berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya. Salah satu ayat yang sering dikaitkan dengan hijrah adalah surat An-Nisa ayat 100:

وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ

Artinya: “Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak.”

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda mengenai hijrah yang penting untuk mendasarkannya pada niat yang benar:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

Artinya: “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.”

Sebagian di antara kita, terkadang hendak berhijrah dan memperbaiki diri, tetapi ada tujuan tertentu bersifat dunia. Maka, hadits tersebut dapat menjadi sumber muhasabah, apakah niat kita selama ini sudah benar.

Doa Tahun Baru Islam

Memasuki tahun baru Hijriah, maka sunnah bagi umat muslim untuk membaca doa. Salah satu doa yang biasa umat muslim amalkan adalah:

اللهم أدخل علينا السنة الجديدة بالأمن والإيمان والسلامة والإسلام

Artinya: “Ya Allah, masukkanlah kepada kami tahun baru ini dengan keamanan, keimanan, keselamatan, dan Islam.”

Doa Akhir Tahun

Berikut kami sajikan pula versi lengkapnya yang sudah masyhur di kalangan umat muslim Indonesia. Doa Akhir Tahun:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ (اللهم) مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي السَّنَةِ المَاضِيَةِ وَلَمْ تَرْضَهُ، وَنَسِيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ، وَحَلُمْتَ عَنِّيْ مَعَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ؛ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَاءَتِيْ عَلَيْكَ (اللهم) إِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ مِنْهُ فَاغْفِرْ لِيْ (اللهم) وَمَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ وَالغُفْرَانَ فَتَقَبَّلْهُ مِنِّيْ، وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ؛ وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. ( 3 مرات )

Artinya: “Atas nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan keselamatan bagi baginda Nabi Muhammad saw beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, amal yang telah ku perbuat selama satu tahun ini dan engkau tidak meridai, aku pun telah lupa akan hal itu padahal engkau tidak melupakannya. Engkau mengasihaniku padahal engkau mampu untuk menghukumku, engkau memerintahkanku untuk bertaubat padahal aku telah berbuat lancing pada-Mu. Ya Allah, aku memohon ampun dari semua yang telah kuperbuat, ampunilah aku. Ya Allah, terimalah amalku yang engkau ridai dan yang engkau janjikan pahala dan ampunan didalamnya. Wahai Dzat yang paling penyayang dan maha mulya, jangan engkau sia-siakan harapanku. Semoga Allah swt mencurahkan rahmat dan keselamatan bagi baginda Nabi Muhammad saw beserta keluarga dan sahabatnya.”

Doa Awal tahun

Selanjutnya, Doa Awal tahun:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ (اللهم) صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَمْلَأُ خَزَائِنَ اللهِ نُوْرًا، وَتَكُوْنُ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ فَرَجًا وَفَرَحًا وَسُرُوْرًا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. (اللهم) أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيْمُ الأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمُ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ العَمِيْمِ المُعَوَّلِ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالِاشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.    ( 3 مرات)

Artinya: “Atas nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Semua pujian hanya milik Allah yang mengatur alam semesta. Ya Allah, curahilah rahmat dan keselamatan atas baginda baginda Nabi Muhammad saw beserta keluarga dan sahabatnya yang dapat memenuhi seluruh alam dengan cahaya, dan menjadi kegembiraan dan kebahagiaan bagi kami dan umat islam. Ya Allah, engkaulah yang maha abadi dan pertama kali. Dengan karunia-Mu yang agung dan kemurahan-Mu yang selalu diharapkan, inilah tahun baru telah datang. Aku memohon perlindungan untuk tahun ini dari godaan syetan dan pengikutnya. Serta memohon pertolongan dari nafsu yang terus mendorong pada kejahatan. Bantulah aku untuk berbuat amal yang dapat mendekatkan pada-Mu. Wahai dzat yang maha mulya. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan keselamatan atas baginda baginda Nabi Muhammad saw beserta keluarga dan sahabatnya.”

Amalan Tahun Baru Islam

Beberapa amalan yang dapat kita lakukan pada Tahun Baru Islam antara lain:

  1. Berpuasa: Berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram) dan Tasu’a (9 Muharram) sangat dianjurkan. Kenapa? karena puasa ini memiliki keutamaan dalam menghapus dosa setahun yang lalu.
  2. Memperbanyak Dzikir: Memulai tahun baru dengan memperbanyak dzikir dan istighfar adalah cara yang baik untuk mendekatkan diri kepada Allah.
  3. Menyusun Rencana Kebaikan: Menyusun resolusi dan rencana kebaikan untuk tahun yang akan datang dapat memberikan motivasi dan arah dalam meningkatkan kualitas spiritual dan sosial.
  4. Sedekah: Bersedekah kepada yang membutuhkan dapat membawa keberkahan dalam memulai tahun baru.
  5. Silaturahmi: Mengunjungi dan mempererat hubungan dengan keluarga dan kerabat juga ajuran, sebagai bagian dari memperkokoh ikatan sosial.

Penutup

Tahun Baru Islam adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan diri dan memperbaharui tekad dalam beribadah. Dengan mengikuti jejak hijrah Nabi Muhammad SAW, kita berharap untuk terus melakukan perbaikan diri dan meningkatkan keimanan.

Semoga Tahun Baru Islam ini menjadi momentum perubahan yang positif bagi kita semua.

Wallohu Alam