Digitalisasi Pesantren Semakin Masif, Jangan Ketinggalan, Ini 3 Faktanya

digitalisasi pesantren dari tahun ke tahun dan aplikasi shafwah-min

TSIRWAH INDONESIA – Perubahan zaman tak bisa dielakkan. Teknologi merambah hampir setiap aspek kehidupan. Dunia pendidikan, termasuk pesantren, tak luput dari derasnya arus digitalisasi.

Beberapa tahun lalu, pencatatan tahfidz masih ditulis manual. Izin santri keluar-pulang disimpan dalam map besar. Tagihan SPP dicatat satu-satu. Hari ini, sistem semacam itu mulai tertinggal.

Walisantri Sudah Berubah Gaya Hidupnya

Kita sadari atau tidak, nyatanya walisantri di era 2025 sudah tidak asing lagi dengan gadget dan sosmed. Kebiasaan untuk berkecimpung di media sosial sudah menjadi kegiatan sehari-hari.

Jika dahulu kita jarang menemui orang tua HP-an (kecuali hp jadul), maka kini HP adalah kebutuhan. Ini adalah sinyal kuat yang harus pesantren sadari untuk digitalisasi sistem.

Digitalisasi pesantren semakin tahun akan menjadi standar sistem pendidikan. Karena, gadget yang sudah menjadi keperluan pokok para orang tua, akan membantu merealisasikan tujuan ini.

Bayangkan, para walisantri bisa tahu perkembangan anaknya hanya dengan HP, mengesankan. Selain memudahkan, digitalisasi pesantren juga akan menaikkan minat mereka memondokkan anaknya.

Tren Digitalisasi Pesantren di Lingkup Pemerintahan

Mengutip dki.kemanag.go.id, Kemenag merilis EMIS 4.0 pada 25 Februari 2021 sebagai bagian dari transformasi digital pendidikan keagamaan.

Pada 4 September 2021, Kemenag mempercepat digitalisasi unit usaha pesantren sebagai strategi mendukung kemandirian ekonomi lembaga.

Puncaknya terjadi pada 20 Agustus 2024, bertepatan dengan Hari Amal Bhakti Kemenag ke‑78, saat Kemenag resmi launching program digitalisasi pesantren. Ikut diluncurkan dua aplikasi khusus: Pegon Virtual Keyboard dan Rumah Kitab, khusus untuk mendukung ekosistem pesantren.

Awal 2025, Kemenko PMK bersama Kemenag meluncurkan program “Smart Pesantren” di Bogor (14 Maret 2025). Ini meliputi literasi keuangan dan digitalisasi pembelajaran lewat tren teknologi seperti tablet dan LMS.

Digitalisasi Pesantren, Kebutuhan atau Keharusan?

Setelah membaca bagaimana timeline dan history kemenag dalam andil digitalisasi, cukuplah hal itu menjadi motivasi. Karena, dunia pendidikan semakin bergeser, awalnya manual, sekarang semakin otomatisasi dan digitalisasi.

Tiga contoh manfaat digitalisasi pesantren, di antaranya:

  • Hempaskan kerumitan komunikasi dan koordinasi antar pengurus soal data santri
  • Mudahkan walisantri ikut pantau perkembangan anaknya di pesantren, karena cukup buka aplikasi
  • Minimalisir kesalahpahaman dan miskomunikasi antara pihak pengurus dan walisantri
  • Rapikan semua data dalam satu genggaman, alih-alih kertas berserakan

Cara Memulai DIgitalisasi Pesantren

Banyak sekali platform manajemen digitalisasi pesantren yang dapat kita temukan di Indonesia. Salah satu darinya, adalah Shafwah, aplikasi manajemen tahfidz, kesantrian hingga keuangan terlengkap.

Beberapa fitur yang tersedia di aplikasi Shafwah:

  • Manajemen dan rekapan setoran Ziyadah, Murajaah, Juz Amma, Tahsin
  • Ujian Tahfidz dan Tahsin
  • Deteksi otomatis santri yang tidak setoran
  • Download rekapan otomatis dalam bentuk PDF atau Excel
  • Manajemen kesehatan santri
  • Manajemen perizinan keluar pondok ataupun pulang
  • Deteksi telat atau tepat waktu kembali dari perizinan
  • Manajemen pelanggaran dan sistem poin
  • PSB PPDB canggih dengan Kartu QR
  • Keuangan, SPP atau Syahriah
  • Absensi cepat dengan QR
  • Manajemen kurikulum akademik dan silabus per pertemuan beserta grafik progressnya

Jadi, di mana saya bisa mendapatkan Aplikasi Shafwah? langsung hubungi CS di nomor 085792079994 atau 085714696071. Masih ingin tau lebih lanjut? baca di SINI.

Digitalisasi Itu Bukan Gaya, Tapi Survival

Pesantren yang ingin tetap relevan, tak bisa abai terhadap teknologi. Ini bukan lagi soal keren atau modern, ini soal efektivitas, efisiensi, dan keberlanjutan. Administrasi rapi, data mudah kita telusuri. 

guest
0 Comments
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar

Rekomendasi

0
Yuk Berpendapatx
()
x